Walaupun
kita menyakini pada diri kita ada Ruh seperti kita yakin akan adanya raga,
akal, perasaan, hasrat, cita dan sebagainya. Tapi sampai detik ini masalah Ruh
masih tetap merupakan misteri bagi sains pada umumnya, dan psikologi pada
khususnya. Keadaan ini tampaknya sesuai dengan firman Ilahi mengenai Ruh
manusia.
“Dan mereka bertanya kepadamu (wahai
Muhammad) tentang Ruh katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan (mengenai Ruh itu) melainkan sedikit” (QS Al-Isra’:85)
Memang
benar pengetahuan kita tentang Ruh itu hampir tak ada, tapi Insya Allah yang
“sedikit” itulah yang menjadi bahan telaah kita.
Adapun
Ruh diciptakan jauh sebelum manusia dilahirkan, berfungsi semasa hidup, dan setelah
meninggal, Ruh akan pindah kea lam baqa, untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya kepada Ilahi. Jadi Ruh itu ada dalam diri manusia, tapi tak kasat
mata (invisible) karena sangat halus, ghaib serta dimensinya yang jauh lebih
tinggi dari alam pikiran, serta tahapanya pun di atas alam sadar.
Ruh
dengan demikian merupakan salah satu dimensi yang ada pada manusia disamping
dimensi ragawi dan dimensi kejiwaan, yang ada sebelum dan sesudah masa
kehidupan manusia.
Mengenai
Ruh ada beberapa karakteristik, antara lain:
a. Ruh berasal dari Tuhan,
dan bukan berasal dari tanah atau bumi;
b. Ruh adalah unik, tidak sama dengan
akal budi, jasmani dan jiwa manusia. Ruh yang berasal dari Allah itu merupakan
sarana pokok untuk munajat kehadirat-Nya;
c. Ruh tetap hidup sekalipun
kita tidur atau tak sadar;
d. Ruh dapat menjadi kotor dengan
dosa dan noda, tapi dapat pula dibersihkan dan menjadi suci;
e. Ruh karena sangat lembut dan
halusnya mengambil “wujud” serupa
wadahnya, parallel dengan zat cair, gas dan cahaya yang bentuknya serupa tempat
ia berada;
f. Tasauf mengikut sertakan Ruh kita
beribadah kepada Tuhan;
g. Tasauf melatih untuk menyebut
kalimah Allah tidak saja sampai pada taraf kesadaran lahiriah, tetapi juga
tembus ke dalam alam ruhaniah. Kaliamat Allah yang termuat dalam Ruh itu pada
gilirannya dapat membawa Ruh itu sendiri ke dalam ketuhanan.
0 comments:
Post a Comment