Wednesday, August 8, 2012

KEDUDUKAN RUH DALAM DIRI MANUSIA


Walaupun kita menyakini pada diri kita ada Ruh seperti kita yakin akan adanya raga, akal, perasaan, hasrat, cita dan sebagainya. Tapi sampai detik ini masalah Ruh masih tetap merupakan misteri bagi sains pada umumnya, dan psikologi pada khususnya. Keadaan ini tampaknya sesuai dengan firman Ilahi mengenai Ruh manusia.
Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang Ruh katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan (mengenai Ruh itu) melainkan sedikit” (QS Al-Isra’:85)
Memang benar pengetahuan kita tentang Ruh itu hampir tak ada, tapi Insya Allah yang “sedikit” itulah yang menjadi bahan telaah kita.
Adapun Ruh diciptakan jauh sebelum manusia dilahirkan, berfungsi semasa hidup, dan setelah meninggal, Ruh akan pindah kea lam baqa, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Ilahi. Jadi Ruh itu ada dalam diri manusia, tapi tak kasat mata (invisible) karena sangat halus, ghaib serta dimensinya yang jauh lebih tinggi dari alam pikiran, serta tahapanya pun di atas alam sadar.
Ruh dengan demikian merupakan salah satu dimensi yang ada pada manusia disamping dimensi ragawi dan dimensi kejiwaan, yang ada sebelum dan sesudah masa kehidupan manusia.
Mengenai Ruh ada beberapa karakteristik, antara lain:
a. Ruh berasal dari Tuhan, dan bukan berasal dari tanah atau bumi;
b. Ruh adalah unik, tidak sama dengan akal budi, jasmani dan jiwa manusia. Ruh yang berasal dari Allah itu merupakan sarana pokok untuk munajat kehadirat-Nya;
c. Ruh tetap hidup sekalipun kita tidur atau tak sadar;
d. Ruh dapat menjadi kotor dengan dosa dan noda, tapi dapat pula dibersihkan dan menjadi suci;
e. Ruh karena sangat lembut dan halusnya mengambil “wujud” serupa wadahnya, parallel dengan zat cair, gas dan cahaya yang bentuknya serupa tempat ia berada;
f. Tasauf mengikut sertakan Ruh kita beribadah kepada Tuhan;
g. Tasauf melatih untuk menyebut kalimah Allah tidak saja sampai pada taraf kesadaran lahiriah, tetapi juga tembus ke dalam alam ruhaniah. Kaliamat Allah yang termuat dalam Ruh itu pada gilirannya dapat membawa Ruh itu sendiri ke dalam ketuhanan.

0 comments:

Post a Comment