Sunday, December 23, 2012
PAREBASAN MADURA
Akantha : Arabas pagar artena: Ekoca’agi dha’ ka oreng se menta paraban otaba nyalabar, kaangguy bakalla ana’na.
Akantha : Mennya’ ban aeng artena: Ekoca’agi dha’ ka oreng se ta’ endha’ akor.
Akantha : Kampowan sekkem artena: Ekoca’agi dha’ ka oreng se tadha’ cacana tao-tao pas merre otaba moso e dhalem kanca dibi’.
Akantha : Etapok ekala’ odhengnga artena: Ekoca’agi dha’ ka oreng se palang dhuwa kale.
Padhana : Nompa’ jaran apajung artena: Ekoca’agi dha’ ka oreng se ontong dhuwa kale.
Padhana : Lebbi sodhu korang tajin artena: Ekoca’agi dha’ ka oreng bannya’ se alakowa tape se elakonna tadha’
Padhana : Ambujai sagara artena: Ekoca’agi dha’ ka oreng alalakon tadha’ hasella otaba malae dha’ ka oreng se penter.
Padhana : Aeng e dhaun tales artena: Ekoca’agi dha’ ka oreng se ta’ nyerrep ka nasehat.
Padhana : Kata’ e dhalem galunthongan artena: Ekoca’agi dha’ ka oreng se cope’ panggaliyanna otaba cope’ pangataowanna.
Saturday, September 15, 2012
PERANAN AGAMA DALAM PEMBINAAN MENTAL
Pembinaan mental seseorang hendaknya dimulai sejak kecil. Semua pengalaman yang dilalui ikut menjadi unsur-unsur yang menggabung dalam kepribadian seseorang. Diantara unsur-unsur yang akan menentukan corak kepribadian seseorang kelak adalah nilai-nilai yang diambil dari lingkungan, terutama keluarga. Nilai-nilai itu adalah agama, moral, dan sosial. Apabila waktu kecil banyak didapat nilai agama, maka kepribadiannya akan mempunyai unsur-unsur yang baik.
Mental yang hanya terbina dari nilai-nilai sosial dan moral yang mungkin berubah dan goncang itu, akan membawa kepada goncangan jiwa apabila perubahan kemudian terjadi. Kondisi seperti ini biasanya dialami pada usia remaja, diman pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun psikisnya mulai berfungsi. Dan sejalan dengan itu, agama pada para remaja menyangkut adanya perkembangan , maksudnya penghayatan para remaja terhadap agama dan tindak keagamaan yang tampak banyak berkaitan dengan perkembangan. Faktor yang menandai perkembangan agama pada para remaja ini adalah:
1. Pertumbuhan pikiran dan mental
Sifat kritis terhadap ajaran agama mulai tumbuh. Selain itu, mereka juga tertarik masalah kebudayaan, sosial, ekonomi, dan norma-norma kehidupan lainnya.
2. Perkembangan perasaan
Berbagai perasaan telah perkembang pada usia remaja. Perasaan social, ethis, dan estetis mendorong remaja untuk menghayati kehidupan yang terbiasa dalam lingkungan kehidupan agamis akan cenderung mendorongnya untuk lebih dekat dalam kehidupan beragama.
3. Pertimbangan sosial
Dalam kehidupan keagamaan mereka, timbul konflik antara pertimbangan moral dan material. Remaja sangat bingung menentukan hal ini.
4. Perkembangan moral
Perkembangan moral pada remaja bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha untuk mencari proteksi.
Agama dan keyakinan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan adalah kebutuhan jiwa yang pokok, yang dapat memberikan bantuan bagi para remaja untuk melepaskan dari gejolak jiwa. Jika keadaan sosial, ekonomi dan politik goncang, maka agama semakin sangat diperlukan karena jiwa yang kosong dari keyakinan agama akan sukar dapat menghadapi kegoncangan-kegoncangan tersebut.
Monday, September 10, 2012
PSYCHOSE
Psychose merupakan penyakit mental yang berat, yang ditandai dengan disorganisasi proses-proses pikiran, gangguan dalam emosionalitas, disorientasi terhadap waktu, ruang, dan person, pada beberapa kasus disertai halusinasi-halusinasi dan delusi-delusi. Ada kekalutan organis, kekalutan fungsional dan kekalutan fungsi-fungsi kejiwaan pada intelegensi, kemauan dan persaan (Kartono, 1989 : 136).
Gejala-gejala Psychose
Sebagaimana Neurose, Psychose juga menampakkan diri dalam intensitas yang berbeda-beda. Karena itu tidak mudah menetapkan kriteria yang mencakup kasus psychose. Winarno Surakhmad dan Murray Thomas menyebutkan gejala-gejal Psychose, yaitu:
a. Penderita tampak tidak mengenal arah dan orientasi waktu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
b. Penderita mengalami halusinasi, delusi maupun ilusi
c. Penderita dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain
d. Penderita tidak menyadari persoalan-persoalan yang dihadapinya sendiri, apalagi mengenai sebab-sebab persoalan.
Sunday, September 9, 2012
KESADARAN MASYARAKAT AKAN PENTINGNYA PERANAN KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN JIWA ISLAMI ANAK
Anak adalah buah hati belahan jantung, tempat bergantung di hari tua, dan generasi penerus cita-cita orang tua. Pada sisi lain, anak juga merupakan amanat untuk diasuh, dididik, dan dibesarkan sesuai dengan dengan tujuan kejadiannya yaitu mengabdi pada Sang Pencipta.
Anak-anak bagaimanapun secara fitrah adlah manusia yang sempurna, dalam arti memiliki potensi yang diperlukan untuk hidupnya terutama potensi akal.
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang membuatnya Yahudi, Nasrani atau Majusi”.(HR Bukhari)
Sebagai manusia, anak juga mengalami perkembangan fisik maupun non fisiknya. Oleh karena itu, pendidikan dan pengasuhan kepada anak ialah dengan memberikan perhatian pada perkembangan anak yang tidak hanya menekankan pada perkembangan fisiknya tapi juga perkembang jiwa anak tersebut. Misalnya dengan member I makanan baik dan halal yang tidak hanya dari segi kesehatan makanan yang baik akan membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tapi juga dari segi kehalalannya makanan tersebut diperlukan untuk menjamin perkembangan kepribadian dan jiwa anak.
Mengasuh dan mendidik anak khususnya di lingkungan keluarga, memerlukan kiat-kiat atau metode-metode antara lain:
1. Pendidikan melalui pembiasaan
Pengasuahan dan pendidikan dalam lingkungan keluarga lebih diarahkan kepada penanaman nilai-nilai moral keagamaan, pembentukan sikap dan prilaku yang diperlukan agar anak-anak mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Misalnya memperkenalkan symbol-simbol keagamaan, tata cara ibadah (shalat), bacaan Al-Qur’an dan sebagainya.
2. Pendidikan dengan keteladanan
Metode keteladanan memerlukan sosok pribadi yang secara visual dapat dilihat, diamati, dan dirasakan sendiri oleh anak sehingga mereka ingin menirunya. Untuk menunjukkan nilai-nilai agama, termasuk pengamalan agama, terlebih dahulu mengamalkan amalan agama tersebut. Misalnya untuk mengajak anak shalat, terlebih dahulu orang tua mengerjakan shalat kalau perlu berjamaah.
3. Pendidikan melalui nasihat
Terkadang anak-anak merasa jenuh, malas, tidak tertarik terhadap apa yang diajarkan, bahkan menentang dan membangkang, orang tua sebaiknya memberikan perhatian, melakukan dialog dan berusaha memahami persoalan-persoalan yang dihadapi anak. Dan juga orang tua diharapkan mampu menjelaskan, memberikan pemahaman yang sesuai dengan tingkat berpikir mereka. Misalnya member nasihat dalam bentuk kisah rasul, sahabat, orang-orang yang beriman atau yang durhaka kepada orang tua cukup baik dan sering lebih berkesan.
4. Pendidikan melalui pemberian penghargaan dan hukuman
Penghargaan perlu diberikan kepada anak yang memang harus diberi penghargaan. Metode ini secara tidak langsung juga mengajarkan etika menghargai orang lain.
Pentingnya pendidikan oleh orang tua kepada nakanya seringkali digambarkan oleh Nabi bukan hanya dalam konteks keteladanan, kasih sayang, akhlak dan moral tapi juga oleh rasio. Rasulullah bersabda:
“Ajarkanlah kebaikan (etika dan moral) kepada anak-anakmu (laki-laki dan perempuan) dan keluargamu (istri atau suami) dan didiklah mereka”.
Monday, September 3, 2012
Tuesday, August 14, 2012
NEUROSE
Psychoneurose, yang biasanya disingkat Neurose atau Neurosis,
adalah gangguan mental yang lunak atau tidak terlalu serius yang ditandai oleh:
(1) Penglihatan diri yang tidak lengkap terhadap kesulitan pribadi, (2)
Konflik-konflik batin, (3) Reaksi kecemasan, (4) Kerusakan parsial pada
sebagian struktur kepribadian, (5) Sering di tandai fobia-fobia, gangguan
pencernaan dan tingkah laku obsesif kompulsif, namun tidak terlalu sering
(Kartono, 1989:94).
Sebab-sebab timbulnya Neurose yaitu:
a.
Tekanan-tekanan social cultural yang sangat
berat yang menyebabkan ketakutan dan ketegangan batin, sehingga menimbulkan
kepatahan mental (break down).
b.
Mengalami banyak frustasi, konflik emosional dan
konflik internal yang serius sejak masa kanak-kanak.
c.
Sering memakai defence mechanism yang negative dan lemahnya pertahanan diri secara
fisik maupun mental, sehingga menyebabkan individu menjadi tidak rasional.
d.
Pribadi yang sangat labil, tidak seimbang dan
kemauannya sangat lemah.
Gejala-gejala Neurose
Menurut Kartono (1989 : 98), gejala-gejala Neurose pada umumnya:
a.
Penderita tidak mampu mengadakan adaptasi
terhadap lingkungannya.
b.
Tingkah lakunya jadi tidak normal dan aneh-aneh.
c.
Kebanyakan mereka tidak memerlukan hospitalisasi (perawatan dalam rumah
sakit jiwa).
d.
Penderita biasanya tidak mengerti dan membenci
dirinya sendiri,
DEFINISI BELAJAR
Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia.
Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu
sehingga tingkah lakunya berkembang. Belajar bukan sekedar pengalaman, belajar
merupakan suatu proses bukan hasil, karena itu belajar berlangsung secara aktif
dan integratif dengan menggunakan berbagai bentuk untuk mencapai suatu tujuan.
Definisi Belajar Menurut Para Ahli:
1.
Skinner
Dikutip dari Barlow (1995). Berpendapat
belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang
berlangsung secara progresif
2.
Chaplin
Membasi belajar dengan dua macam rumusan,
pertama: belajar adalah perolehan tingkah laku yang relative menetap sebagai
latihan pengalaman. Kedua: belajar ialah proses memperoleh respon-respon
sebagai akibat adanya latihan khusus.
3.
Hintzman
Menurutnya belajar adalah suatu perubahan
yang terjadi dalam diri organism disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organism tersebut.
4.
Wittig
Mendefinisikan belajar sebagai perubahan
yang relative menetap yang terjadi dalam segala macam keseluruhan tingkah laku
organisme sebagai hasil pengalaman.
5.
Reber
Membatasi belajar dengan dua macam
definisi. Pertama belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua belajar
adalah suatu perubahan kemampuan reaksi yang relative langgeng sebagai hasil
latihan yang diperkuat.
6.
Giggs
Mendefinisikan belajar dalam tiga rumusan,
yaitu rumusan kuantitatif, rumusan institusional, dan rumusan kualitatif.
Secara kuantitatif, belajar adalah kegiatan pengisian atau pengembangan
kemampuan kognitif dengan fakta yang sebanyak-banyaknya. Secara institusional,
belajar dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap
penguasaan siswa atas materi-materi yang telah dipelajari. Adapun pengertian
belajar secara kualitatif adalah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman
serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.
Bertolak
dari definisi yang telah diuraikan tadi, secara umum belajar dapat dipahami
sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.
Belajar
pada hakekatnya proses kognitif yang dapat dukungan dari ranah psikomotor. Fungsi
psikomotor dalam hal ini meliputi mendengar, melihat, dan mengucapkan. Apapun jenis
dan manifestasi belajar yang dilakukan siswa hamper dapat dipastikan selalu
melibatkan fungsi ranah akalnya yang intensitas penggunaannya tentu berbeda
dengan peristiwa belajar lainnya.
Monday, August 13, 2012
TIPS LULUS TES CPNS
1.
Dekatkan
diri pada Allah (jangan tinggalkan shalat yang 5 waktu, kerjakan shalat
tahajud dan dhuha serta amalan-amalan
zikir)
2.
Perbaiki
hubungan dengan orang tua (terutama dengan Ibu)
3.
Belajar
Tiada
daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah Azzawajallah
Sunday, August 12, 2012
GANGGUAN PHOBIA
Phobia adalah reaksi dengan
ketakutan yang amat sangat pada suatu stimulus atau situasi yang menurut
kebanyakan orang lain tidaklah amat berbahaya. Penderita biasanya menyadari
bahwa ketakutanya itu tidak rasional, tetapi dia tetap merasakan kecemasan yang
hanya dapat diredakan dengan menghindari benda atau situasi yang menakutkan
itu.
Tanpaknya terdapat suatu kontinum
antara rasa takut yang umum dengan phobia dan perbedaan antara keduanya agak
sedikit rancu. Namun rasa takut biasanya tidak didiagnosa sebagai gangguan
phobia apabila rasa takut tersebut tidak sangat sangat mengganggu kehidupan
sehari-hari. Dalam kasus-kasus yang lebih serius, banyak mengganggu berbagai
aspek kehidupan dan dapat berkaitan dengan prilaku obsesif atau kompulsif.
Phobia yang paling umu adalah
phobia yang cukup luas, yang disebut phobia agora (agora berasal dari bahasa
Yunani yang berarti kupulan atau tempat di pasar). Orang yang mengalami
gangguan ini takut berada sendiri dalam suatu suasana yang tidak dikenalnya
atau berada dalam tempat umum dimana lari untuk menyelamatkan diri sulit
dilakukan atau tidak ada pertolongan bila tiba-tiba mereka merasa tidak mampu.
Seringkali individu tersebut mepunyai
sejarah lebih dini tentang serangan panik yang berkali-kali dan enggan memasuki situasi yang dapat diasosiasikan
dengan serangan semacam itu. Dengan demikian phobia agora bertumpang tindih
dengan gangguan kecemasan lain.
Beberapa phobia mungkin
disebabkan oleh pengalaman yang menakutkan. Sekali Phobia berkembang, orang
tersebut akan terus menerus merasa takut dengan menghindari situasi yang
menakutkan itu dan menghilangkan kemungkinan untuk mengurangi rasa takut.
Saturday, August 11, 2012
AGAMA SEBAGAI PSIKOTERAPI TERHADAP GANGGUAN KEJIWAAN
Sebenarnya agama
dengan ketentuan dan hokum-hukumya telah dapt membendung terjadinya gangguan
kejiwaan. Akan tetapi realita kondisi hidup tampaknya manusia semakin menjauh
dari agamanya. Keadaan hidup yang seperti ini membawa akibat yang kurang baik
terhadap ketentraman batinnya dan kebahagiaan semakin jauh dari kehidupan. Bahkan
penderitaan akan meliputi kehidupan baik persaan, Pikiran, kelakuan atau
kesehatan jasmani.
Dalam usaha menanggulangi
kesukaran-kesukaran yang diderita manusia, muncullah ahli-ahli dengan teorinya
masing-masing yang semua bertujuan untuk mengembalikan kebahagiaan kepada tiap
orang yang menderita itu. Di antaranya:
1. Teori Psikoanalisa
Tokoh: Sigmund Freud
Menurutnya diperlukan pengetahuan ahli jiwa tentang segala pengalaman
yang telah dilalui oleh penderita. Setelah itu barulah dibuat diagnose dan
kemudian terapi.
2. Terori non Directive Therapy
Menurutnya tiap-tiap individu mampu menolong dirinya apabila ia mendapat
kesempatan untuk itu. Maka perawatan jiwa merupakan pemberian kesempatan bagi
penderita untuk mengenal dirinya dan problem-problem yang dideritanya serta
kemudian mencari jalan keluar.
Dalam usaha untuk mengembalikan
ketentraman batin dan kebahagiaan kepada setip penderita memang bermacam usaha
telah dilakukan dan telah menunjukkan hasil yang lumayan. Akan tetapi suatu hal
yang menjadi pertanyaan kita: apa sebab di Negara yang maju dalam bidang
perawatan jiwa justru banyak penderita gangguan jiwa? Jawabanya, ternyata
mereka telah banyak yang telah meninggalkan hidup beragama atau setidaknya
mereka acuh tak acuh terhadap agamanya.
Dalam menghadapi penderita gangguan
jiwa, disamping merawat mereka secara teknik ilmiah, perlu pula mereka didorong
untuk berusaha menolong dirinya sendiri, terutama melegakan perasaan hatinya. Disamping
merawat mereka secara individual, dapat pula dilakukan secara missal, yaitu
seperti ceramah-ceramah agama dan ceramah-ceramah umum.
Friday, August 10, 2012
METODE-METODE DAN TEKNIK-TEKNIK PSIKOTERAPI
Berdasarkan tujuan dan pendekatan metode atau teknik
psikoterapi, Worlberg membagi tiga macam tipe perawatan psikoterapi, yaitu:
(Ahyadi, 1991 : 162)
a. Penyembuhan Suportive (Supportive Therapy)
Tujuan
Supportive Therapy, yaitu:
1.
Memperkuat benteng pertahanan (harga diri dan
kepribadian)
2.
Memperluas mekanisme pengarahan dan pengendalian
emosi atau kepribadian
3.
Pengembangan pada penyesuaian diri yang seimbang
Sedangkan metode dan teknik
pendekatannya, yaitu: 1) Bimbingan (Guidance)
2) Mengubah lingkungan (Environment
Manipulation), 3) Pengaturan dan penyaluran arah minat, 4) Menyakinkan (Reasurance), 5) Tekanan dan paksaan (Presure and Coercion), 6) Penekanan
persaan (Desentization), 7) Penyaluran emosi atau katarsis, 8) Sugesti, 9)
Penyembuhan inspirasi berkelompok (Group
Inspirational Therapy).
b. Penyembuhan Reedukatif (Reeducative Therapy)
Tujuan
Reeducative Therapy ialah mengusahakan dengan sengaja adanya:
1.
Penyesuaian kembali
2.
Perubahan atau modifikasi sasaran atau tujuan
(hidup)
3.
Menghidupkan potensi
Metode dan teknik pendekatannya,
antara lain: 1) Penyembuhan Sikap (Attitude
Therapy), 2) Penyembuhan kelakuan dan pembiasaan (Behavior and Conditioning Therapy), 3) Wawancara (Interview Therapy), 4) Penyembuhan
terpusat pada klien (Client Centered
Therapy), 5) Penyembuhan terarah (Directive
Therapy), 6) Penyuluhan terapeutik (Therapeitic
Counseling), 7 ) Penyembuhan rasional (Rational
Therapy), 8) Pendekatan filosofis (Philosophic
Approuch), 9) Penyembuhan semantic (Semantic
Therapy), 10) Penyembuhan reedukatif berkelompok (Reeducative Group Therapy), 11) Psikodarma, 12) Penyembuhan
Keluarga (Family Therapy), 13)
Penyembuhan perkawinan (Marriage Therapy),
14) Penyembuhan psikobiologis.
c. Penyembuhan Rekonstruktif (Reconstructive Therapy)
Tujuan
Reconstructive Therapy, yaitu:
1.
Menimbulkan insight atau pemahaman diri terhadap
konflik-konflik yang tidak disadari agar tidak terjadi perubahan struktur
karakter.
2.
Perluasan pertumbuhan kepribadian dengan
mengembangkan potensi penyesuaian yang baru.
Metode
dan teknik pendekatannya, antara lain: 1) Psikolanalisa, 2) Pendekatan
transaksional (Transactional Therapy),
3) Analisis existensial (Existensial
Analysis), 4) Penyembuhan analitik berkelompok (Analitic Group Therapy), 5) Penyembuhan bermain (Play Therapy), 6) Psikoterapi dengan
orientasi psikoanalisis (Psychoanalitically
Oriented Psychotherapy)
Thursday, August 9, 2012
PSIKOTERAPI
Secara harfiah, psikoterapi berasal dari kata psycho berarti jiwa dan therapy berarti penyembuhan. Jadi
psikoterapi adalah penyembuhan jiwa.(Ahyadi, 1991 : 156).
Sedangkan menurut Lewis R. Wolberg dalam bukunya Technique of Psychotherapy mengatakan
bahwa:
“Psikoterapi adalah perawatan yang
menggunakan alat-alat psikologi terhadap permasalahan yang berasal dari
kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan
professional dengan pasien, yang bertujuan : (1) menghilangkan, mengubah atau
menurunkan gejala-gejala yang ada, (2) memperantarai (perbaikan) pola tingkah
laku yang rusak, dan (3) memungkinkan perubahan serta perkembangan kepribadian
yang positif”. (Ahyadi, 1995 : 156)
Dari pernyataan Wolberg mengenai definisi psikoterapi
tersebut, dapat dianalisis bagian-bagian penting yang dimaksud, yaitu :
(Ahyadi, 1995 : 156-160)
1. Psikoterapi adalah perawatan
Perawatan
psikologis tidak mempedulikan berapa lama waktu yang diperlukan atau berapa
banyak usaha yang dikeluarkan, psikoterapi tetap merupakan suatu bentuk
perawatan.
2.
Menggunakan alat-alat psikologi
Psikoterapi
mencakup keseluruhan metode dan teknik yang digunakan dalam rentangan spectrum
perawatan psikologi. Rentangan ini mulai dari perencanaan kegiatan hubungan
antara pasien (klien) dan ahlinya, sampai kepada pemberian nasihat atau
indoktrinasi untuk mengubah sitem nilai, dan teknik pembiasaan (conditioning)
yang berusaha untuk untuk menentukan mekanisme syaraf. Strategi dan bentuknya
misalnya secara individu, berpasangan, atau kelompok. Semuanya tergantung pada
pengembangan komunikasi yang serasi, baik lisan maupun tulisan.
Penyembuhan dengan penggunaan alat
fisik, seperti obat-obatan, penggunaan listrik dan sebagainya tidak termasuk
alat-alat psikologis walaupun hal itu mempunyai efek yang bersifat psikologis.
3. Permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional
Permasalahan emosional
mempengaruhi setiap fase fungsi kehidupan manusia. Hal ini nampak dalam setiap
hambatan atau gangguan psikis individu, seperti
jasmaninya, hubungan pribadi, atau dalam kehidupan masyarakatnya.
4.
Seorang ahli
Untuk menangani permasalahan
emosinal secara tepat memerlukan derajat keahlian yang tinggi dan cara-cara
terbaik adalah melalui latihan dan pengalaman kesarjanaan.
5.
Secara sengaja menciptakan hubungan professional
Hubungan dan bentuk proses
penyembuhan psikologis secara sengaja direncanakan dan diatur oleh ahlinya.
Hubungan penyembuhan merupakan suatu kerja sama yang dimulai dan ditentukan
derajat professional dengan tujuan penyembuhan tertentu. Hal ini bersifat
khusus antar ahli dengan pasien dan merupakan akibat langsung dari sifat
pekerjaan ahli.
6.
Pasien (klien)
Wolberg lebih suka menamakan
pasien bagi individu yang menerima perawatan psikoterapi. Namaun ada juga
psikolog yang lebih suka menyebut klien untuk membedakan dengan pasien dokter
medis.
7.
Tujuannya
a. Menghilangkan atau mengubah gejala
penyakit mental
1. Menghilangkan gejala symptom yang ada
Tujuannya ialah menyingkirkan
penderitaan pasien dan menghilangkan kerusakan akibat negatif yang disebabkan
adanya gejala-gejala tersebut.
2.
Mengubah gejala yang ada
Tujuannya ialah mengubah atau
memodifikasi gejala-gejala yang ada dan tidak mampu menyembuhkannya. Karena
seringkali lingkungan tertentu menghalangi dan tidak sesuai dengan keinginan
penyembuhan secara sempurna.
3.
Menurunkan gejala yang ada
Psikoterapi yang tepat sekalipun hanya
mampu melayani untuk menghentikan, menurunkan atau memundurkan kembali proses
kepesatannya, seperti pada skizofrenia. Efek mengembalikan atau menurunkan
kepesatan kerusakan penyakit tersebut seringkali dapat menolong pasien untuk
kembali mampu mengadakan kontak dengan realitas.
b. Memperantarai (perbaikan) tingkah laku yang rusak
Tujuan
psikoterapi tidak hanya mengurangi atau mengubah gejala menuju pada koreksi
kerusakan pola hubungan manusiawi. Tetapi juga mampu menjadi perantara dalam
mekanisme perubahan struktur watak individu.
c.
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian positif
Psikoterapi tidak saja memberikan
pertolongan mengendalikan gejala-gejala penyakit emosional, tetapi juga
membebaskan potensi kejiwaan manusia yang kaya dari gangguan neurotic yang
dapat menghambat tujuan hidup dan merintangi perkembangan realisasi dirinya
menuju kedewasaan psikologis.
Wednesday, August 8, 2012
KEDUDUKAN RUH DALAM DIRI MANUSIA
Walaupun
kita menyakini pada diri kita ada Ruh seperti kita yakin akan adanya raga,
akal, perasaan, hasrat, cita dan sebagainya. Tapi sampai detik ini masalah Ruh
masih tetap merupakan misteri bagi sains pada umumnya, dan psikologi pada
khususnya. Keadaan ini tampaknya sesuai dengan firman Ilahi mengenai Ruh
manusia.
“Dan mereka bertanya kepadamu (wahai
Muhammad) tentang Ruh katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah
kamu diberi pengetahuan (mengenai Ruh itu) melainkan sedikit” (QS Al-Isra’:85)
Memang
benar pengetahuan kita tentang Ruh itu hampir tak ada, tapi Insya Allah yang
“sedikit” itulah yang menjadi bahan telaah kita.
Adapun
Ruh diciptakan jauh sebelum manusia dilahirkan, berfungsi semasa hidup, dan setelah
meninggal, Ruh akan pindah kea lam baqa, untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya kepada Ilahi. Jadi Ruh itu ada dalam diri manusia, tapi tak kasat
mata (invisible) karena sangat halus, ghaib serta dimensinya yang jauh lebih
tinggi dari alam pikiran, serta tahapanya pun di atas alam sadar.
Ruh
dengan demikian merupakan salah satu dimensi yang ada pada manusia disamping
dimensi ragawi dan dimensi kejiwaan, yang ada sebelum dan sesudah masa
kehidupan manusia.
Mengenai
Ruh ada beberapa karakteristik, antara lain:
a. Ruh berasal dari Tuhan,
dan bukan berasal dari tanah atau bumi;
b. Ruh adalah unik, tidak sama dengan
akal budi, jasmani dan jiwa manusia. Ruh yang berasal dari Allah itu merupakan
sarana pokok untuk munajat kehadirat-Nya;
c. Ruh tetap hidup sekalipun
kita tidur atau tak sadar;
d. Ruh dapat menjadi kotor dengan
dosa dan noda, tapi dapat pula dibersihkan dan menjadi suci;
e. Ruh karena sangat lembut dan
halusnya mengambil “wujud” serupa
wadahnya, parallel dengan zat cair, gas dan cahaya yang bentuknya serupa tempat
ia berada;
f. Tasauf mengikut sertakan Ruh kita
beribadah kepada Tuhan;
g. Tasauf melatih untuk menyebut
kalimah Allah tidak saja sampai pada taraf kesadaran lahiriah, tetapi juga
tembus ke dalam alam ruhaniah. Kaliamat Allah yang termuat dalam Ruh itu pada
gilirannya dapat membawa Ruh itu sendiri ke dalam ketuhanan.
Tuesday, August 7, 2012
FORMAT ANALISIS ULANGAN HARIAN
Bagi rekan-rekan guru yang ingin mendownload format analisis ulangan harian silahkan klik di sini
Monday, August 6, 2012
Free Link Exchange: Get 1 Million Visitors
Ini adalah cara dahsyat untuk tukar
link. Karena satu link yang kita pasang akan dibantu dipromosikan oleh 1 juta
orang lebih hanya dengan mengajak 2 orang saja. Cukup mudah mengajak 2
orang untuk daftar, karena semua butuh promosi, setiap orang ingin linknya
tersebar dengan cepat. Apalagi kalau lebih dari 2 orang… berapa link yang
akan kita dapat n gratis lagi..
Oke kayak apa dan gimana caranya..
sobat tinggal daftar saja , tak ada ruginya untuk dicoba , gratis ini,
disini link kita bisa nempel terus, link yg dimasukan bisa judul
postingan dan URL nya agar tiap page punya pagerank juga.. kan biasanya PR kita
hanya di halaman depan saja, sementara di halaman posting gak punya PR.
Kalau berminat cukup
Mendaftar. Setelah itu silahkan cek password yang dikirim ke email anda,
kemudian langsung login dan pasang judul artikel, keterangan dan URL link yang
ingin dipromosikan pada Website ini. Oh ya … kita juga akan mendapatkan
web replikanya untuk kita promosikan lho.. Sebagai contoh saya persembahkan
postingan tentang Free Link Exchange: Get 1 Million
Visitors, salah satu Cara mudah meningkatkan Traffic dan
Pegerank blog kita.
Selanjutnya tinggal bikin sebuah
postingan seperti ini atau silahkan copy paste artikel ini untuk di blog sobat
dan rasakan manfaatnya.
Untuk mendaftar silahkan klik Link Gratis disini , kemudian scroll
kebawah lalu klik “ Sign Up Now Free “ atau Klik Untuk Mendaftar.
Selamat mencoba tips Free Link
Exchange: Get 1 Million Visitors ini.
Bila sobat juga punya Tips lain..
tolong share di komentar.. yaa..!!
(Sumber:http://all-trick-blog.blogspot.com)
Sunday, August 5, 2012
Saturday, August 4, 2012
Subscribe to:
Posts (Atom)