Sunday, September 9, 2012

KESADARAN MASYARAKAT AKAN PENTINGNYA PERANAN KELUARGA TERHADAP PERKEMBANGAN JIWA ISLAMI ANAK

Anak adalah buah hati belahan jantung, tempat bergantung di hari tua, dan generasi penerus cita-cita orang tua. Pada sisi lain, anak juga merupakan amanat untuk diasuh, dididik, dan dibesarkan sesuai dengan dengan tujuan kejadiannya yaitu mengabdi pada Sang Pencipta. Anak-anak bagaimanapun secara fitrah adlah manusia yang sempurna, dalam arti memiliki potensi yang diperlukan untuk hidupnya terutama potensi akal. “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang membuatnya Yahudi, Nasrani atau Majusi”.(HR Bukhari) Sebagai manusia, anak juga mengalami perkembangan fisik maupun non fisiknya. Oleh karena itu, pendidikan dan pengasuhan kepada anak ialah dengan memberikan perhatian pada perkembangan anak yang tidak hanya menekankan pada perkembangan fisiknya tapi juga perkembang jiwa anak tersebut. Misalnya dengan member I makanan baik dan halal yang tidak hanya dari segi kesehatan makanan yang baik akan membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik anak tapi juga dari segi kehalalannya makanan tersebut diperlukan untuk menjamin perkembangan kepribadian dan jiwa anak. Mengasuh dan mendidik anak khususnya di lingkungan keluarga, memerlukan kiat-kiat atau metode-metode antara lain: 1. Pendidikan melalui pembiasaan Pengasuahan dan pendidikan dalam lingkungan keluarga lebih diarahkan kepada penanaman nilai-nilai moral keagamaan, pembentukan sikap dan prilaku yang diperlukan agar anak-anak mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Misalnya memperkenalkan symbol-simbol keagamaan, tata cara ibadah (shalat), bacaan Al-Qur’an dan sebagainya. 2. Pendidikan dengan keteladanan Metode keteladanan memerlukan sosok pribadi yang secara visual dapat dilihat, diamati, dan dirasakan sendiri oleh anak sehingga mereka ingin menirunya. Untuk menunjukkan nilai-nilai agama, termasuk pengamalan agama, terlebih dahulu mengamalkan amalan agama tersebut. Misalnya untuk mengajak anak shalat, terlebih dahulu orang tua mengerjakan shalat kalau perlu berjamaah. 3. Pendidikan melalui nasihat Terkadang anak-anak merasa jenuh, malas, tidak tertarik terhadap apa yang diajarkan, bahkan menentang dan membangkang, orang tua sebaiknya memberikan perhatian, melakukan dialog dan berusaha memahami persoalan-persoalan yang dihadapi anak. Dan juga orang tua diharapkan mampu menjelaskan, memberikan pemahaman yang sesuai dengan tingkat berpikir mereka. Misalnya member nasihat dalam bentuk kisah rasul, sahabat, orang-orang yang beriman atau yang durhaka kepada orang tua cukup baik dan sering lebih berkesan. 4. Pendidikan melalui pemberian penghargaan dan hukuman Penghargaan perlu diberikan kepada anak yang memang harus diberi penghargaan. Metode ini secara tidak langsung juga mengajarkan etika menghargai orang lain. Pentingnya pendidikan oleh orang tua kepada nakanya seringkali digambarkan oleh Nabi bukan hanya dalam konteks keteladanan, kasih sayang, akhlak dan moral tapi juga oleh rasio. Rasulullah bersabda: “Ajarkanlah kebaikan (etika dan moral) kepada anak-anakmu (laki-laki dan perempuan) dan keluargamu (istri atau suami) dan didiklah mereka”.

0 comments:

Post a Comment