Secara harfiah, psikoterapi berasal dari kata psycho berarti jiwa dan therapy berarti penyembuhan. Jadi
psikoterapi adalah penyembuhan jiwa.(Ahyadi, 1991 : 156).
Sedangkan menurut Lewis R. Wolberg dalam bukunya Technique of Psychotherapy mengatakan
bahwa:
“Psikoterapi adalah perawatan yang
menggunakan alat-alat psikologi terhadap permasalahan yang berasal dari
kehidupan emosional dimana seorang ahli secara sengaja menciptakan hubungan
professional dengan pasien, yang bertujuan : (1) menghilangkan, mengubah atau
menurunkan gejala-gejala yang ada, (2) memperantarai (perbaikan) pola tingkah
laku yang rusak, dan (3) memungkinkan perubahan serta perkembangan kepribadian
yang positif”. (Ahyadi, 1995 : 156)
Dari pernyataan Wolberg mengenai definisi psikoterapi
tersebut, dapat dianalisis bagian-bagian penting yang dimaksud, yaitu :
(Ahyadi, 1995 : 156-160)
1. Psikoterapi adalah perawatan
Perawatan
psikologis tidak mempedulikan berapa lama waktu yang diperlukan atau berapa
banyak usaha yang dikeluarkan, psikoterapi tetap merupakan suatu bentuk
perawatan.
2.
Menggunakan alat-alat psikologi
Psikoterapi
mencakup keseluruhan metode dan teknik yang digunakan dalam rentangan spectrum
perawatan psikologi. Rentangan ini mulai dari perencanaan kegiatan hubungan
antara pasien (klien) dan ahlinya, sampai kepada pemberian nasihat atau
indoktrinasi untuk mengubah sitem nilai, dan teknik pembiasaan (conditioning)
yang berusaha untuk untuk menentukan mekanisme syaraf. Strategi dan bentuknya
misalnya secara individu, berpasangan, atau kelompok. Semuanya tergantung pada
pengembangan komunikasi yang serasi, baik lisan maupun tulisan.
Penyembuhan dengan penggunaan alat
fisik, seperti obat-obatan, penggunaan listrik dan sebagainya tidak termasuk
alat-alat psikologis walaupun hal itu mempunyai efek yang bersifat psikologis.
3. Permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional
Permasalahan emosional
mempengaruhi setiap fase fungsi kehidupan manusia. Hal ini nampak dalam setiap
hambatan atau gangguan psikis individu, seperti
jasmaninya, hubungan pribadi, atau dalam kehidupan masyarakatnya.
4.
Seorang ahli
Untuk menangani permasalahan
emosinal secara tepat memerlukan derajat keahlian yang tinggi dan cara-cara
terbaik adalah melalui latihan dan pengalaman kesarjanaan.
5.
Secara sengaja menciptakan hubungan professional
Hubungan dan bentuk proses
penyembuhan psikologis secara sengaja direncanakan dan diatur oleh ahlinya.
Hubungan penyembuhan merupakan suatu kerja sama yang dimulai dan ditentukan
derajat professional dengan tujuan penyembuhan tertentu. Hal ini bersifat
khusus antar ahli dengan pasien dan merupakan akibat langsung dari sifat
pekerjaan ahli.
6.
Pasien (klien)
Wolberg lebih suka menamakan
pasien bagi individu yang menerima perawatan psikoterapi. Namaun ada juga
psikolog yang lebih suka menyebut klien untuk membedakan dengan pasien dokter
medis.
7.
Tujuannya
a. Menghilangkan atau mengubah gejala
penyakit mental
1. Menghilangkan gejala symptom yang ada
Tujuannya ialah menyingkirkan
penderitaan pasien dan menghilangkan kerusakan akibat negatif yang disebabkan
adanya gejala-gejala tersebut.
2.
Mengubah gejala yang ada
Tujuannya ialah mengubah atau
memodifikasi gejala-gejala yang ada dan tidak mampu menyembuhkannya. Karena
seringkali lingkungan tertentu menghalangi dan tidak sesuai dengan keinginan
penyembuhan secara sempurna.
3.
Menurunkan gejala yang ada
Psikoterapi yang tepat sekalipun hanya
mampu melayani untuk menghentikan, menurunkan atau memundurkan kembali proses
kepesatannya, seperti pada skizofrenia. Efek mengembalikan atau menurunkan
kepesatan kerusakan penyakit tersebut seringkali dapat menolong pasien untuk
kembali mampu mengadakan kontak dengan realitas.
b. Memperantarai (perbaikan) tingkah laku yang rusak
Tujuan
psikoterapi tidak hanya mengurangi atau mengubah gejala menuju pada koreksi
kerusakan pola hubungan manusiawi. Tetapi juga mampu menjadi perantara dalam
mekanisme perubahan struktur watak individu.
c.
Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian positif
Psikoterapi tidak saja memberikan
pertolongan mengendalikan gejala-gejala penyakit emosional, tetapi juga
membebaskan potensi kejiwaan manusia yang kaya dari gangguan neurotic yang
dapat menghambat tujuan hidup dan merintangi perkembangan realisasi dirinya
menuju kedewasaan psikologis.